Hi MomDi,
Bingung mau berikan variasi menu makanan apa buat si kecil? Si kecil kelihatan bosan dengan menu yang itu-itu lagi? Yuk kunjungi selalu website Little Dimple untuk dapatkan variasi resep MPASI lainnya, juga temukan Tips dan artikel seru lainnya.
Kali ini, MinDi akan share informasi terkait tekstur MPASI yang diberikan langsung oleh MomDi Anisya Cahya sebagai Konselor Laktasi-MPASI. Yuk, simak penjelasan tentang tekstur MPASI supaya MomDi bisa menambah pengetahuan dan bisa berbagi pengetahuan barunya kepada keluarga dan teman-teman MomDi yang mungkin membutuhkan.^^
Bagi beberapa MomDi yang baru masuk fase MPASI, seringnya agak bingung tekstur seperti apa yang tepat untuk memulai MPASI. Bahkan, sering terjadi MomDi memberikan tekstur yang lebih mengarah ke “encer” dengan asumsi supaya bayi bisa menelan lebih banyak makanannya tanpa perlu mengunyah, karena bayi belum bisa mengunyah makanannya.
Menurut MomDi Anisya Cahya, “Ketika bayi bosan dengan tekstur awal MPASI, bayi akan protes dan waktunya kita naikan kekentalannya. Protesnya bisa disembur, gak bergairah, bosan, atau kita labelin GTM. Cobalah bermain di tekstur, bukan gonta ganti menu.”
Dari situ kita bisa sama-sama belajar bahwa selain variasi menu MPASI, sebenarnya kita perlu mempelajari tentang tekstur-tekstur MPASI itu sendiri. Karena dengan berganti tekstur, bayi akan mendapatkan feel yang berbeda. Selain itu, menurut dr. Wiryani Pambudi, SpA. IBCLC selaku dokter spesialis anak, naik tekstur MPASI bisa membantu mengembangkan fungsi otot oromotor, seperti rongga mulut, rahang, dan lidah. Bahkan fungsi oromotor yang semakin berkembang akan membantu si Kecil meningkatkan keterampilan bicaranya loh MomDi…
Lalu bagaimana tekstur awal MPASI yang baik?
MomDi perlu kenali bahwa MPASI yang bertekstur “encer” adalah ketika sendok dimiringkan, makanan akan langsung jatuh dari sendok. Hal tersebut dikarenakan terlalu banyaknya kadar air dalam MPASI tersebut, dan dapat membuat bayi lebih cepat kenyang.
Sebaiknya, untuk awal MPASI atau saat pertama kali makan (usia 6 bulan), buat tekstur bubur kental. Jika sendok dimiringkan dan makanan jatuh secara perlahan, maka sudah dapat dikategorikan sebagai bubur kental.
“Memangnya bisa, bayi makan bubur kental?”. Jawabannya bisa MomDi, karena bayi mengunyah dengan gusi dan juga dibantu air liurnya. Jadi, hindari memberikan air saat menyuapi bayi dengan MPASI kental, apalagi memberikan takaran 1 sendok MPASI kental kemudian didorong dengan air. Dengan begitu, MPASI akan menjadi encer dan bayi tidak akan terstimulasi untuk mengunyah. Bayi akan cenderung langsung menelan makanannya selayaknya minum.
Naikan tekstur MPASI secara perlahan dengan mengatur kekentalan buburnya. Saat usia 7 bulan buburnya akan semakin kental, sehingga begitu sendok dimiringkan, maka MPASI akan lama jatuhnya.
Jika tekstur naik perlahan, maka di usia 8 bulan teksturnya sudah kental padat (ulek saring) seperti gambar diatas. Naik tekstur perlahan mengajarkan anak untuk bertahap menguasai keterampilan mengunyahnya.
Itu dia penjelasan mengenai tekstur awal MPASI, Semoga dapat bermanfaat untuk MomDi dan juga silahkan dishare kepada keluarga ataupun teman-teman MomDi lainnya yang sedang membutuhkan informasi ini ya.